11 April 2022

Hikmah dibalik musibah


155. Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,

156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).

Amat beruntung menjadi muslim, diberi ujian sabar jadi pahala,  diberi nikmat,  syukur jadi pahala

Harus selalu berhusnuzan sama Allah

Kisah org yg mudik gagal pesawatnya/bisnya

Thomas Alfa Edison dikeluarkan karena dianggap gak bisa sekolah

Jamu itu pahit, tapi menyembuhkan, gula itu manis, tapi memberikan penyakit

Proses santan agar menjadi manusia yang berguna harus melewati tempaan ujian

Belajar ridho menerima takdir Allah, kalo nasi sudah menjadi bubur jgn khawatir
kita cari cakwe, ayam, kacang polong, kerupuk, seledri, bawang goreng, jadi bubur ayam spesial

Kalo mau naik kelas kan harus ujian dulu, gak ujug2 naik kelas, makanya kalo diuji yakinlah bahwa Allah akan menaikkan level kita, akan menaikkan kelas kita

Ust. Hendrik boncos tg cerita ke Buya Mufassir Serang bareng ustad Daus, tertidur di rest area ngantuk berat, baru dateng jam 10, pas dateng lgsg diajak oleh Jamaah nya Habib Rizziq yg ditunggu2 oleh buya Mufassir, melewati lebih dari 100 lebih antrian orang. 

Deri Sulaeman pernah berkata DBAS
Wahai manusia, jangan engkau tertipu daya
Oleh dunia yang fana sebagai tempat ujian bagi kita
Dunia sementara, akhirat selama-lamanya
Orang kaya mati, orang miskin mati
Raja-raja mati, rakyat biasa mati
Presiden Mati, Gubernur Mati, Bupati mati, 
Pa Camat Mati, Pa Ustad... 

Semua pergi menghadap Ilahi
Dunia yang dicari, tak ada yang berarti

Manusia apa yg mau disombongkan, tercipta dari air yang hina, kemana2 bawa kotoran, ujungnya menjadi bangkai, hanya takwalah yang membuat kita mulia di hadapan Allah SWT. 

Allāhummaftah lanā abwābal khair, wa abwābal barakah, wa abwāban ni‘mah, wa abwābar rizqi, wa abwābal quwwah, wa abwābas shihhah, wa abwābas salāmah, wa abwābal ‘āfiyah, wa abwābal jannah. Allāhumma ‘āfinā min kulli balā’id duniyā wa ‘adzābil ākhirah, washrif ‘annā bi haqqil Qur’ānil ‘azhīm wa nabiiyikal karīm syarrad duniyā wa ‘adzābal ākhirah. Ghafarallāhu lanā wa lahum bi rahmatika yā arhamar rāhimīn. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar